Follow Us @soratemplates

Friday, May 4, 2018

Gracia Asri: HAMPIR AKU TETAPI BUKAN


image

Data buku kumpulan puisi

Judul : hampir aku tetapi bukan (almost me but not)
Penulis : Gracia Asri
Cetakan : I, Maret 2012
Penerbit : Koekoesan, Depok.
Tebal : xi + 133 halaman (65 puisi)
ISBN : 978-979-1442-57-2
Foto cover : Gracia Asri
Foto cover belakang : Narizza P. Septianti
Tranlater : Gracia Asri
English Editor : Maria Parera
Grafis : Nining Stanza
Pengantar : Damhuri Muhammad

 Sepilihan puisi Gracia Asri dalam hampir aku tetapi bukan

Politically incorrect

sayapmu mencair
dan aku mengumpulkan setatap demi tatap
memahatnya lagi ke punggungmu
sampai aku kembali menjadi rusukmu


Dipikirkan nanti

ketika aku gagal melemparkan diri padamu
yang sejarak satu tarikan nafas
aku meledakkan diri seperti bintang
demi sinar yang bisa sampai jauh
mencegatmu di ujung hembusan


Reparasi jam dinding

Apakah saat bisa ditepatkan
Karena tiga puluh detik terasa begitu lamban
Tukang jam yang lupa waktu bertanya
Berapa umur hatimu?



Diaspora
diserbu kupu-kupu serbuk-serbuk berpijar dan kau menjadi penemu dimensi ketujuh

Laporan pandangan mata seekor anjing
di antara biru dimana kedalaman indah memutus nafas dimana venus melukis di dinding putih dia menunggu taksi antar galaksi
santorini 2008

Gardu pandang
gunung putih memoksakanmu dari raga lalu lubuk hatimu memeluk tebing serta merta hangat salju mengundangmu makan siang
gemilang yang kutinggalkan pada kekalmu adalah mempersuakan dirimu dengan khayangan
Jungfraujoch 09.08.10

Anastesi
menapak dalam sunyi nun jauh didaki menuju suwung selamanya boleh sirna untuk sesaat hidup yang meluap

Moksa
mayapada berkilau, mendekat pada matahari gunung putih memoksakanmu dari raga lalu lubuk hatimu memeluk tebing menyentuh bahagia di ufuk biru alkisah, kamu bukan tubuhmu
Jungfraujoch Swiss 2010

Tentang tinggi
gravitasi berwarna kopi mengapa jatuh dan bukan terbang mengapa atas ada di bawah sana

Ujian filsafat anak smu di perancis
apakah seni mengubah kesadaran kita akan realita? apakah mengenal orang lain lebih mudah daripada mengenal diri sendiri? dapatkah persepsi diajarkan? apakah ada cara lain selain pembuktian data untuk menunjukkan kebenaran? bisakah kita menginginkan untuk memiliki tanpa menderita? aku tidak lagi bisa bersembunyi di balik tirai.

Kolam Ikan
telanjang menghadap alam senja tidak selalu berwarna jeruk
langitkah yang berkaca pada telaga atau telaga yang memeluk awan
rasa sepoi dingin menumbuhkan hati sampai bersinar seperti kelip bintang sejauh sejuta cahaya
diam tak pernah bisa terlalu lama ketika pohon berlumut mendekap selamat pagi
kilarney, Irlandia, 17 agustus 2011

Migrasi dari bibir ke puisi
Berapa kardus yang kamu perlukan untuk mengemas dua belas tahun asap dan lima cangkir kopimu setiap hari? Aku mencarikan tali, perekat plastik hitam dan tiga puluh empat lipatan. Kapan putih telur atau butiran nasi bisa melekatkanmu utuh kembali? Seujung lidah aku menunggumu, dengan tiket pesawat di saku pantatku.

Requiem
mereka sudah berangkat dari tubuh dan dua puluh empat kerbau ikut mengantar aku yang masih pada tubuh ingin ikut merasa, merasa melambaikan tangan. lalu rumah-rumah bertanda tanduk menyampaikan kediaman ayam jago bertengger di jendela, berkokok selamat berangkat tubuh yang tertinggal tertanam di tebing-tebing tinggi saksi hidup seribu tahun aku menghormat pada tanah dimana semua orang menjadi raja ketika ia berangkat dari tubuh
Toraja, ketika tahun 2009 berangkat

Permadani terbang
teluk Bhospore masih bertalu memantulkan suara adzan dari masjid-masjid beribu kubah merah adalah kebahagiaan hati, warna jeruk adalah keriaan hidup yang harus diperas untuk menikmati manisnya sepatu-sepatu berkilat memanjakan kaki yang berjalan pada peradaban di balik menara perempuan berkudung hitam berjalan gegas, asing pada dunia bukan milik mereka dan medusa merah jambu mengapung seperti tanya
Istambul 2010

Berpayung di bawah air
mengadakan diri adalah menangkap gema jatuh memandang semilir embun berlalu merasa degup bumi di tanah basah mendengar pelangi berjongkok di bawah awan menghirup irama putih biru beriak ketika aku ada maka aku menghilang dalam alam
montmorency quebec, canada, 4 juli 2009

Czech me out
melanglang hawa praha pivo radegast* laguku berperahu menembus kota kafkamu pivo gambrimus* dinding tua berhantukanmu menggemakan mozart pivo velvet* tolong bukakan kastil hatimu berpintu besi pivo zlatopramen* seribu tahun dalam sepi terhunus pivo pilsner urquell* cahayamu gelap masih juga berteater fantastika pivo krusovice* kerikil kangenku menggothique pivo branik* gereja baroque menari di atas ulu hatiku pivo zubr*
Mengapa kau hilang sayang….
*merk bir ceko

Tentang Gracia Asri Gracia menghabiskan masa kecil di Yogyakarta, menyelesaikan studi sastra Prancis di Universitas Gadjah Mada. Ia tinggal di Paris untuk mengambil master on decentralization and territorial management tahun 2003. Novelnya Place Monge dan Sesiang Terakhir.

Catatan Lain  Â Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚  Antologi puisi dwi bahasa. Indonesia dan Inggris. Puisi berbahasa Indonesia di sebelah kiri (halaman ganjil) dan Puisi berbahasa Inggris di sebelah kanan (halaman genap). Puisi-puisinya pendek. Tak ada yang lebih dari satu halaman. Barangkali, untuk mengimbanginya Damhuri Muhammad menulis Sekadar Pengantar yang juga pendek. Tak lebih dari satu halaman, satu paragraf panjang. Begitu.

No comments:

Post a Comment